Memang, kalau kita simak fakta sejarah dan data-data yang tercecer di beberapa literature, musik modern yang masuk ke Jepang dibawa oleh orang-orang Amerika. Mereka (orang Amerika itu) awalnya memperkenalkan aliran musik jazz. Kabarnya, jazzlah akar dari J-Pop yang kita kenal sekarang.
J-Pop berawal dari musik Jazz yang populer pada awal era Showa. Awal Era Showa dimulai pada tahun 1926 oleh Kaisar Hirohito sampai masa Perang Dunia II 1945. Musik Jazz memperkenalkan berbagai jenis alat musik yang sebelumnya hanya dipergunakan untuk musik klasik dan dalam militer, di berbagai bar atau klub seperti “Ongaku Kissa” yaitu tempat pertunjukkan Jazz yang terkenal.
Di masa Perang Dunia II, musik jazz sempat terhenti akibat tekanan dari tentara kerajaan Jepang. Setelah perang berakhir, Tentara Amerika Serikat memperkenalkan kepada Jepang jenis musik khas dari Amerika antara lain boogie-woogie, mambo, blues dan country. Jenis musik tersebut dipertunjukkan oleh para musisi Jepang kepada pasukan tentara Amerika yang ada di markas AS di Jepang,seperti “Tokyo Boogie-Woogie”-Sizuko Kasaoki (1948), “Tennesse Waltz”-Eri Chiemi (1951), “Omatsuri Mambo”-Misora Hibari dan “Omoide no Waltz”-Izumi Yukimura yang sekarang menjadi populer di Jepang.
Bahkan musisi luar,Jazz At The Philharmonic dan Louis Armstrong pernah mengunjungi Jepang untuk melakukan pertunjukkan. Tahun 1952 adalah tahun dimana musik Jazz membooming. Namun, sebagian orang Jepang lebih tertarik kepada musik beraliran Country karena mudah dipelajari.
Rock and Roll hadir di Jepang pada tahun 1956 oleh sebuah grup musik country, Kosaka Kazuya and Wagon Masters yang merilis album “Heartbreak Hotel”, yang aslinya dinyanyikan oleh sang raja Elvis Presley. Wabah Rock and Roll ini mencapai titik puncak di tahun 1959 dengan munculnya film yang fokus pada pertunjukan grup Rock and Roll Jepang. Turunnya pamor rock and roll di Amerika Serikat diikuti oleh Jepang seiring dengan bermunculannya grup di Jepang yang hanya meniru Rock and Roll Amerika.
J-Pop sebenarnya adalah istilah umum yang mengandung banyak jenis (genre) musik Jepang seperti Pop, Rock, Dance, Rap dan Soul. Di Jepang, istilah J-Pop digunakan untuk membedakan gaya musik modern dengan gaya musik klasik Jepang yang disebut Enka (bentuk ballad dari Jepang tradisional).Kita juga sering mendengar istilah seperti J-Rock, Visual Kei dan J-Rap, namun istilah tersebut berada dalam naungan J-Pop.
J-Pop sebenarnya tidak terlalu dikenal di khazanah musik Jepang, dan akhirnya istilah J-pop digaungkan salah satu stasiun radio bernama “J-WAVE” untuk menunjukkan jenis musik yang berbeda. Disadari atau tidak, J-Pop sedikit banyak dipengaruhi oleh American-style yang berpengaruh kuat dalam perkembangan music Jepang.
Contoh paling popular adalah penyanyi Jepang terkenal Utara Hikaru. Penyanyi cewek ini menjadi populer dengan gaya urban hip-hop dengan pengaruh Amerika yang kental. Gayanya sangat berbeda di Jepang karena hampir sama dengan hip-hop Amerika. Itu disebabkan karena Utada Hikaru lahir dan besar di New York. Meski warna Jepang yang ditonjolkannya pun masih terasa kental.
Musik J-Pop sudah menjadi bagian kebudayaan populer Jepang. Dan telah digunakan dimana-mana contohnya anime, iklan, film, acara radio, televisi, dan video game. Beberapa acara berita di televisi juga menggunakan lagu J-pop sebagai penutup acara.
Pertumbuhan J-Pop sangat luar biasa tingginya. Dalam anime dan acara televisi lainnya, terutama drama, lagu J-pop digunakan sebagai soundtrack yang berubah setiap musim (season) sampai empat kali setahun. Jika dihitung dari lagu pembuka (OP) dan penutup (ED) dan acara berlangsung selama satu tahun, paling tidak ada delapan lagu sebagai bagian dari acara tersebut.
Di Indonesia, demam J-Pop dimulai saat lagu Ko Ko Ro No Tomo booming di era tahun 80-an. Unik sebenarnya, ketika lagu-lagu pop cengeng merajalela, Mayumi Itsuwa, tiba-tiba masuk dan memberi perbedaan. Ketika itu, semua penggemar musik pop tiba-tiba bisa berbahasa Jepang.
J-pop yang dipengaruhi budaya musik luar, hasilnya pun menggebrak dengan ekspansi sampai ke luar negara Jepang. Artis J-Pop mulai melakukan pertunjukan ke luar Jepang dimulai dari negara di Asia, meluas ke Australia, Amerika, hingga Eropa. J-pop mulai dijadikan inspirasi musik di beberapa negara seperti Indonesia dengan grup-grup yang terinspirasi oleh artis Jepang, L`arc en Ciel. Lalu menyusul gaya fashion mereka yang ditiru.

J-Rock menjadi salah satu wabah di negara Asia. Gaya rock Jepang banyak ditiru dan mejadi trend musik di banyak negara juga Indonesia.
Lahirnya J-Rock sebenarnya tak berbeda dengan J-Pop. J-Rock dimulai tahun 1957 dengan dikenalnya musik rock di Jepang bersamaan dengan kepopuleran Rockabilly yang merupakan salah satu gaya Rock 'n' Roll.Rockabilly dimulai di berbagai Club Jazz dan melahirkan penyanyi Rockabilly seperti Mickey Curtis, Masaaki Hirao, dan Keijirō Yamashita.Bulan Februari 1958, ketiganya tampil dalam konser Westan Kānibaru I (Western Carnival I) di gedung Nihon Gekijō, Tokyo.Tahun 1950-an, Rockabilly mulai redup dan digantikan era Kabā Popsu (cover pops) yang terdiri dari banyak jenis musik. Di tokoh cover pops ada musisi seperti Yūya Uchida dan Isao Bitō (genre rockabilly). Selain itu, cover pops gaya Liverpool Sound lahir mengikuti kepopuleran grup-grup musik seperti The Beatles di tahun 1963.
Gitar elektrik yang bisa dibeli dengan murah membantu terciptanya demam Ereki (musik rock dengan gitar elektrik)."Ereki" adalah singkatan dari kata erekigitā (gitar listrik).Penggemar musik rock Jepang banyak yang berganti identitas menjadi musisi rock.Tahun 1965,band lokal bernama Tokyo Beatles merilis piringan hitam berisi lagu-lagu The Beatles dengan lirik bahasa Jepang.Tokyo Beatles juga mengeluarkan PH berisi lagu-lagu yang memainkan Liverpool Sound.Dan di pertengahan tahun 2000-an terdapat banyak sekali grup bergenre Melodic Hardcore dan Emocore seperti Ellegarden dan Asian Kung-Fu Generation. Musisi yang berjasa di masa kejayaan Melodic Hardcore tahun 1990-an juga ikut bangkit kembali, antara lain Ken Yokoyama, Ultra Brain, dan Snail Ramp.Di Indonesia, laju perkembangan J-Rock juga cukup popular. Berterimakasihlah kepada anime Jepang. Soundtrack anime banyak dinyanyikan musisi papan atasJepang. L’ arc en ciel (Laruku),menyanyikan soundtrack serial Samurai X. T.M. Network yang mengisi soundtrack dari City Hunter dan Gundam. Ada juga Mitsuko Horie, penyanyi solo yang menyanyikan soundtrack serial Saint Seiya dan Candy-Candy. Musik inilah yang kemudian disebut sebagai Japanese Rock (J-Rock). Tapi jangan salah, musik J-Rock tak sebatas soundtrack anime,semua musik genre rock yang dimainkan band atau penyanyi asal Jepang yang bisa dikategorikan J-Rock.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar